Ukhti, Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju redha tuhanmu,mungkinkah besarnya kerudungmu hanya digunakan sebagai fesyen atau gaya zaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang di idamkan bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan dijadikan sebagai identitimu saja, supaya bisa mendapat gelaran akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan.
Ukhti…tertutupnya tubuhmu tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu,keluargamu bahkan diri antunna sendiri, cuba perhatikan sekejap saja,apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sedari melalui omelan omelan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu.
Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutera bahkan lebih daripada itu, tapi akankah kelembutan suara antunna sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu.
Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan solat malammu,mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju Tuanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran airmata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat syaitan terbirit-birit lari ketakutan,atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut syaitan dan di bobokkan dengan mimpi-mimpi indahmu bahkan lupa bangun solat subuh.
Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang antum dapatkan, ataukah antunna tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu,sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan iaitu maksiat.
Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang khalikmu, antunna adalah salah satu sasaran syaitan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua syaitan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman,tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan syaitan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus antunna lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, bila lagi….
Ukhti…rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunah isnin khamis yang antunna laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi,kadang semangat fizik begitu bergelora untuk di laksanakan tapi, semangat ruhani tanpa di sedari turun drastic, puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa isnin khamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fizik yang antum fikirkan dan ternyata ruhiyah pun perlukan stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.
Ukhti…rajinnya solat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti rasulullah sebagai ikutanmu.
Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang khalikmu, masihkah antum senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan solat duhamu, solat malammu?
Ukhti…masih ingatkah antunna terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik,jadi siap-siaplah sang syuhada akan menjemputmu di pelaminan hijaumu.
Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan berjaya masuk dalam syurga rabbmu.Maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu.
Ingat!! Dakwah tidak memerlukan antum tapi… antunnalah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah.
Monday, July 21, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment